Bakauheni Harbour City; “Kami Targetkan, Menjadi Destinasi Pariwisata Berskala Internasional”
fokusliputan.com_Dukungan Pemerintah terhadap Mega Proyek ini juga cukup besar diantaranya dukungan dari Pemprov Lampung, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian PUPR.
Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungan atas rencana megaproyek Bakauheni
Harbour City yang ditargetkan menjadi destinasi pariwisata unggulan di
Sumatera. Proyek Kawasan Wisata Terpadu ini akan dibangun PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) bersama Hutama Karya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta Pemprov Lampung.
baca juga : http://www.fokusliputan.com/2021/01/mega-proyek-harbour-city-destinasi.html
Menteri
Sandiaga dalam rapat virtual dengan ASDP di Jakarta kemarin ; yang digelar mengatakan
bahwa pihaknya mendukung rencana pembangunan dan pengembangan megaproyek
Bakauheni Harbour City.
"Pada
prinsipnya kami mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata
terpadu Bakauheni ini. Destinasi ini sebagai alternatif pariwisata yang in line
dengan lokasi Greater Jakarta, Banten dan Puncak, Jawa Barat. Nantinya,
masyarakat memiliki banyak pilihan lokasi untuk berlibur yang menarik dengan
keunikannya masing-masing," tutur Sandiaga.
Berdasarkan
data statistik wisatawan nusantara, pada 2010-2019 pertumbuhan kunjungan
wisatawan ke Lampung rata-rata mencapai 21,6 persen (wisnus) dan 21,5 persen
(wisman) dengan proporsi wisnus sebesar 98 persen dari total seluruh wisatawan.
Lampung sendiri menempati urutan ke 11 dengan tujuan wisnus 2,4 persen dari
total perjalanan wisnus di Indonesia. Adapun asal wisatawan yang berkunjung ke
Lampung, berasal dari Palembang 46 persen, Jabodetabek 24 persen dan dari
Bandung 16 persen. Hal ini menjadi indikasi Lampung memiliki daya tarik bagi
wisatawan nusantara.
Direktur
Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP memiliki
3 peran dalam pengembangan sektor pariwisata. Pertama, sebagai pioneer atau
dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan yang mendukung
pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang. Kedua, sebagai enabler dimana
ASDP berperan menyediakan layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari.
Dan
ketiga, sebagai active player dimana ASDP berkontribusi terhadap pengembangan
pariwisata dengan menyediakan konektivitas dan amenities," tuturnya. Jika
melihat data penyeberangan ASDP, dari total 49 juta yang dilayani di seluruh
Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri berkontibusi sebesar 42,2 persen
atau sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap
tahunnya. Sehingga, ada potensi yang sangat besar disini, utamanya dalam
pengembangan sektor pariwisata.
Bakauheni
dikelilingi ragam obyek wisata,- mulai dari sejarah, alam dan pariwisata minat
khusus. Disini juga ada Menara Siger yang menjadi salah satu zona pariwisata
utama di Lampung yang fokus pada budaya dan pendidikan. Adapun pengembangan di
Menara Siger ini akan terintegrasi dengan masjid yang ditargetkan mulai
dibangun tahun 2021. "Dengan hadirnya Bakauheni Harbour City ini, kami
targetkan kawasan Bakauheni dapat menjadi destinasi pariwisata berskala
internasional. Bakauheni bukan hanya sebagai pelabuhan penyeberangan, tetapi
juga menjadi lokasi wisata baru dan menjadi favorit wisatawan nusantara
(wisnus) maupun mancanegara (wisman)," kata Ira.
Selain
itu, Bakauheni Harbour City juga akan menjadi Creative Hub dengan konsep
kekinian di wilayah Lampung yang menyediakan tempat bagi komunitas-komunitas
kreatif sekaligus menjadi inkubator bisnis industri kreatif. Kemenparekraf juga
meyakini banyak anak-anak muda dengan karya kreatifitas tinggi di wilayah
Bakauheni dan sekitarnya yang berpotensi untuk dikembangkan.
Kawasan
pariwisata terpadu Bakauheni yang dibangun diatas lahan dengan luas total 214
hektare ini akan menjadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas
dunia yang berada di Sumatera. Di kawasan ini akan dibangun Taman Budaya Menara
Siger, Intermoda Terminal, Marina Village, Bakauheni Harbour Park dan Mangrove
Forest yang dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang, villa, dan taman
bermain.
Pada
tahap awal akan dimulai dengan pengembangan kompleks Taman Budaya Siger seluas
3,8 hektare sebagai area budaya yang terintegrasi dengan Masjid Bakauheni
berkapasitas 2.600 jemaah. Di lokasi ini akan dibangun Masjid, museum
kontemporer, restaurant, sky bridge, toko souvenir, dan fasilitas parkir yang
besar. Para wisatawan yang datang ke Menara Siger dapat menikmati panorama alam
yang sangat indah, karena sebagai ikon Lampung Selatan, menara ini berada di
lokasi strategis yang dikelilingi laut dan perbukitan.
fokusliputan.com/Ali Imron
Link List