Mega Proyek Harbour City, “Destinasi Pariwisata Unggulan di Sumatera”
fokusliputan.com_ Masterplan ditargetkan selesai dalam waktu dekat, tentu keterlibatan seluruh pihak sangat penting dalam terwujudnya megaproyek ini menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Sumatera.
PT
ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap berkolaborasi dan mendukung megaproyek
Bakauheni Harbour City yang ditargetkan menjadi destinasi pariwisata unggulan
di Sumatera, dan telah mendapatkan dukungan dari Pemprov Lampung, Kementerian BUMN,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta
Kementerian PUPR.
Dalam
rapat koordinasi yang digelar Selasa (26/1) malam tersebut Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan seluruh stakeholder
terkait megaproyek Bakauheni Harbour City ingin menjadikan Bakauheni menjadi
pilihan utama masyarakat Jakarta dan Sumatera untuk melakukan kunjungan wisata
unggulan di Lampung.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan bahwa saat ini ASDP bersama dengan Hutama Karya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta Pemprov Lampung, akan menyelesaikan visioning masterplan pengembangan kawasan pariwisata Bakauheni yang diharapkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian di sektor pariwisata masa depan.
"Masterplan ditargetkan selesai dalam waktu
dekat, tentu keterlibatan seluruh pihak sangat penting dalam terwujudnya
megaproyek ini dalam mengolah potensi Bakauheni yang sangat besar menjadi salah
satu destinasi pariwisata unggulan di Sumatera," tuturnya.
Ira
mengungkapkan, Bakauheni dikelilingi ragam obyek wisata mulai dari sejarah,
alam dan pariwisata minat khusus. Disini juga ada Menara Siger yang menjadi
salah satu zona pariwisata utama di Lampung yang fokus pada budaya dan
pendidikan. Adapun pengembangan di Menara Siger ini akan terintegrasi dengan
masjid yang ditargetkan mulai dibangun tahun 2021. "Dengan hadirnya
Bakauheni Harbour City ini, kami targetkan kawasan Bakauheni dapat menjadi
destinasi pariwisata berskala internasional. Bakauheni bukan hanya sebagai
pelabuhan penyeberangan, tetapi juga menjadi lokasi wisata baru dan menjadi
favorit wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman)," ujarnya.
Dukungan
Pemerintah terhadap megaproyek ini juga cukup besar diantaranya dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) yang sangat
berperan dalam infrastruktur jalan. Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dalam
kunjungan kerjanya di Lampung pada (25/1) berkesempatan mengunjungi lahan
Bakauheni Harbour City. Menteri Basuki mengatakan, Bakauheni memiliki potensi
yang sangat bagus dalam pengembangan pariwisata ini.
Kawasan
pariwisata terpadu Bakauheni yang dibangun diatas lahan dengan luas total 214
hektare ini akan menjadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas
dunia yang berada di Sumatera. Di kawasan ini akan dibangun Taman Budaya Menara
Siger, Intermoda Terminal, Marina Village, Bakauheni Harbour Park dan Mangrove
Forest yang dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang, villa, dan taman
bermain.
Pada
tahap awal akan dimulai dengan pengembangan kompleks Taman Budaya Siger seluas
3,8 hektare sebagai area budaya yang terintegrasi dengan Masjid Bakauheni
berkapasitas 2.600 jemaah. Di lokasi ini akan dibangun masjid, museum
kontemporer, restaurant, sky bridge, toko souvenir, dan fasilitas parkir yang
besar. Para wisatawan yang datang ke Menara Siger dapat menikmati panorama alam
yang sangat indah, karena sebagai ikon Lampung Selatan, menara ini berada di
lokasi strategis yang dikelilingi laut dan perbukitan.
Berdasarkan
data statistik wisatawan nusantara, pada 2010-2019 pertumbuhan kunjungan
wisatawan ke Lampung rata-rata mencapai 21,6 persen (wisnus) dan 21,5 persen
(wisman) dengan proporsi wisnus sebesar 98 persen dari total seluruh wisatawan.
Lampung sendiri menempati urutan ke 11 dengan tujuan wisnus 2,4 persen dari
total perjalanan wisnus di Indonesia. Adapun asal wisatawan yang berkunjung ke
Lampung, berasal dari Palembang 46 persen, Jabodetabek 24 persen dan dari
Bandung 16 persen. Hal ini menjadi indikasi Lampung memiliki daya tarik bagi
wisatawan nusantara. Bahkan, jika melihat data penyeberangan ASDP, dari total
49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri
berkontibusi sebesar 42,2 persen atau sekitar 20,7 juta penumpang yang
menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahunnya. Sehingga, ada potensi yang sangat
besar disini, utamanya dalam pengembangan sektor pariwisata.
Tidak
hanya itu, kehadiran Terminal Eksekutif Anjungan Agung, Bakauheni yang
dilengkapi kawasan komersial seperti mal dengan desain interior yang megah dan
modern juga turut menjadi fasilitas pendukung yang menyajikan hiburan sekaligus
edukasi, kemudahan jalur transportasi, dan akomodasi bagi keberadaan kawasan
pariwisata terpadu Bakauheni Harbour City.
fokusliputan.com/Nazaruddin
Link List